Log Resistivitas (Resistivity Log) adalah log yang digunakan untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (minyak, gas, air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Resistivitas berbanding terbalik dengan konduktivitas.
Besaran pada log resistivitas batuan menggunakan satuan Ohm. Jika batuan mengandung fluida seperti air formasi yang sifatnya salin, maka kurva resistivitasnya akan menunjukkan angka yang sangat rendah karena sifat air yang salin cenderung bersifat konduktif (kebalikan dari resistif). Dan pada minyak atau gas, kurva resistivitas akan menunjukkan angka yang sangat tinggi karena minyak atau gas cenderung memiliki hambatan yang sangat tinggi.
Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi khususnya untuk menganalisa apakah suatu reservoir mengandung air garam (wet) atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan untuk menganalisis Hidrocarbon-Water Contact.
Contoh Gambar ilustrasi Log Resistivitas (kontak hidrokarbon-air)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahkFPpHYgJE-jWkJ7xKBiZuHtU0lAAQyql-Pcvg4lbP6c1F572efoytdVTmX0c_vI_njZwBwr4O9nZvu81SR1SRk0d6Dieas_zSKs0i8qA9EzwTuRG0_h6THU94xAhwElNCcDMmWI7iS9/s400/res1.jpg
Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak.
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air (Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah. Prediksi Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma diantaranya dengan Persamaan Archie
Sumber : Surjono, S.S., Sarju Winardi., D.H.Amijaya.2010. Analisis Sedimentologi, Pustaka Geo, Yogyakarta
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Besaran pada log resistivitas batuan menggunakan satuan Ohm. Jika batuan mengandung fluida seperti air formasi yang sifatnya salin, maka kurva resistivitasnya akan menunjukkan angka yang sangat rendah karena sifat air yang salin cenderung bersifat konduktif (kebalikan dari resistif). Dan pada minyak atau gas, kurva resistivitas akan menunjukkan angka yang sangat tinggi karena minyak atau gas cenderung memiliki hambatan yang sangat tinggi.
Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi khususnya untuk menganalisa apakah suatu reservoir mengandung air garam (wet) atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan untuk menganalisis Hidrocarbon-Water Contact.
Contoh Gambar ilustrasi Log Resistivitas (kontak hidrokarbon-air)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahkFPpHYgJE-jWkJ7xKBiZuHtU0lAAQyql-Pcvg4lbP6c1F572efoytdVTmX0c_vI_njZwBwr4O9nZvu81SR1SRk0d6Dieas_zSKs0i8qA9EzwTuRG0_h6THU94xAhwElNCcDMmWI7iS9/s400/res1.jpg
Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak.
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air (Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah. Prediksi Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma diantaranya dengan Persamaan Archie
Sumber : Surjono, S.S., Sarju Winardi., D.H.Amijaya.2010. Analisis Sedimentologi, Pustaka Geo, Yogyakarta
http://ensiklopediseismik.blogspot.com